Home » Profil » Paradigma Keilmuan

Paradigma Keilmuan

Kelestarian fungsi lingkungan didapat dari efek sinergi berbagai faktor antara lain kependudukan, tingkat konsumsi masyarakat, kesejahteraan masyarakat, teknologi, potensi sumberdaya alam dan hayati serta sosial budaya (perilaku) masyarakat. Berdasarkan paradigma tersebut, dikembangkan teori keilmuan :

  1. Sustainable Resource Management (Manajemen Sumberdaya Berkelanjutan) yang memperhatikan berlakunya peran dan fungsi ekosistem dengan ciri-ciri keterkaitan, ketergantungan, keragaman, keseimbangan, keserasian dan keberlanjutan
  2. Non pollution Development (Pembangunan Tanpa Merusak), yang mengarahkan dampak pembangunan berada di bawah ambang batas pencemaran sehingga kerusakan lingkungan akibat kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran dapat dihindari.
  3. Pengembangan Wilayah dengan menggunakan life oriented ethics (etika lingkungan) yang mengedepankan nilai-nilai eco-philosophy (berwawasan ekologi) yang mengharuskan manusia memiliki pemahaman hubungan integral antara manusia dengan lingkungannya.

Bedasarkan hal di atas dapat diamati bahwa paradigma Environmental Sciences (Ilmu Lingkungan) bersifat multiple set of causes and effect (akibat oleh berbagai sebab). Di samping itu ilmu lingkungan memenuhi persyaratan definisi sebagai “a body of knowledge about the world and all its part”. Ilmu lingkungan juga berpangkal pada “exactness” melalui pengukuran, “insight” melalui observasi dan “foresights” melalui teori.